FILSAFAT MULLA SHADRA HIKMAH MUTA`ALIYYAH DALAM ISLAM

Authors

  • Muhammad Fery Pascasarjana Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Author

Abstract

Pada abad ke-12 masehi, pada saat itu pula dipersia muncullah tradisi filsafat baru yang mana dipelopori oleh syihab al-din suwardadi. Dan disaat itu pula muncullah seorang filosof muslim yang yang terbesar di era modern dipersia yakni Sadr Al-Din Al-syirazi, tetapi lebih di kenal dengan sebutan Mulla Shadra. Sama halnya dengan karyanya Hikmah Muta`alliyah yang dikarang oleh mulla shadra bahkan disebarkan oleh murid muridnya sebagai mazhab pemikiranya. Jenis maupun metode didalam kajian ini adalah menggunakan sebuah metode kajian kepustakaan (library reseach). menurut Mulla Shadra sebutan Hikmah tidak hanya memfokuskan terhadap sikap teoritis melainkan Al-Hikmah Al-Muta`alliyah juga memfokuskan pelepasan diri, dari hawa nafsu dan penyucian terhadap jiwa jiwa ataupun kotaran yang sifatnya material. Bukan itu saja ada beberapa prinsip yang menjadi sebuah fondasi ontologi dari filsafat al-hikmah al-muta`alliyah adalah sebagai berikut: pertama Fundamental atau prinsipil eksistensi (ashalat al-wujud). Kedua Wahdat al-wujud (the unity of eksistens). Ketiga Tasykik al-wujud (gradasi wujud). ada empat sumber utama yang secara sadar disatukan yakni oleh Mulla Shadra untuk membentuk “sistesis” diantara lain sebagai berikut: pertama Tradisi peripatetik ibnu sina. Kedua Tradisi illuminasi al-suhrawardi. Ketiga Ibnu arabi dan sufisme. Keempat Wahyu.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2025-07-03

How to Cite

FILSAFAT MULLA SHADRA HIKMAH MUTA`ALIYYAH DALAM ISLAM. (2025). YUDHISTIRA: Journal of Philoshopy, 1(2), 1-10. https://ejournal.bamala.org/index.php/yudhistira/article/view/441