MAKNA LAMŪSI‘ŪN DALAM QS ADZ-DZĀRIYĀT 51:47 DAN KORESPONDENSINYA DENGAN KONSEP EKSPANSI ALAM SEMESTA DALAM KOSMOLOGI MODERN

Abstract

Ekspansi alam semesta merupakan topik utama dalam kosmologi modern, namun penafsiran ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan fenomena ini sering kali terjebak pada pembacaan literal atau pendekatan concordism yang berisiko menyederhanakan makna. Dalam QS 51:47, kata Lamūsī‘ūn secara linguistik bermakna “memperluas,” yang menunjukkan kekuasaan Allah dalam penciptaan alam semesta. Penafsiran ini memerlukan pendekatan metodologis non-literal untuk menghindari pemaksaan hubungan dengan teori ilmiah yang masih berkembang. Penelitian ini mengintegrasikan analisis linguistik, studi tafsir klasik dan kontemporer, serta literatur kosmologi modern untuk memahami makna kata Lamūsī‘ūn secara lebih komprehensif. Hasil kajian menunjukkan bahwa terdapat korespondensi analogis antara wahyu dan sains, di mana kedua ranah tersebut diperlakukan sebagai domain terpisah namun saling melengkapi dalam pemahaman alam semesta. Penelitian ini menawarkan kontribusi ilmiah baru dengan memperkenalkan pendekatan integrasi Qur’an-sains yang lebih metodologis dan analitis, yang dapat diterapkan pada ayat-ayat lain yang membahas fenomena alam. Pendekatan ini membuka peluang untuk menyelidiki keselarasan antara teks-teks agama dan penemuan ilmiah, tanpa memaksakan kesamaan yang tidak sesuai dengan esensi masing-masing domain.