Archives

  • Transformasi Pemikiran Islam di Era Digital
    Vol. 2 No. 2 (2025)

    Era digital telah membawa perubahan signifikan dalam hampir semua aspek kehidupan, termasuk dalam pemikiran dan praktik keagamaan Islam. Perkembangan teknologi digital, seperti internet, aplikasi mobile, dan media sosial, tidak hanya mengubah cara umat Islam mengakses informasi agama, tetapi juga mempengaruhi cara mereka memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Dalam jurnal ini, kami akan mengeksplorasi bagaimana teknologi digital, dari aplikasi tafsir hingga media sosial, mengubah landscape dakwah dan praktik keagamaan dalam masyarakat Islam kontemporer.

    1. Digital Tafsir: Teknologi digital telah memberikan peluang bagi umat Islam untuk mengakses tafsir Al-Qur'an secara lebih mudah dan cepat. Platform digital, baik berupa aplikasi, website, maupun video online, memungkinkan umat Islam untuk belajar tentang tafsir dari berbagai ulama, baik klasik maupun kontemporer. Namun, fenomena ini juga memunculkan tantangan terkait validitas dan otoritas tafsir yang disampaikan secara online.

    2. Dakwah Digital: Media sosial seperti YouTube, Instagram, Twitter, dan TikTok telah menjadi sarana utama bagi dakwah di era digital. Umat Islam dapat dengan mudah menyebarkan pesan Islam, membagikan ceramah, dan mendiskusikan isu-isu keagamaan melalui platform ini. Transformasi ini membawa dampak positif dalam memperluas jangkauan dakwah, namun juga menghadirkan tantangan dalam menjaga kualitas dan keaslian pesan agama.

    3. Evolusi Praktik Keagamaan: Teknologi telah mempengaruhi cara umat Islam menjalankan ibadah mereka. Aplikasi untuk mengingatkan waktu shalat, platform untuk membaca Al-Qur'an, hingga pengajian online memberikan kenyamanan dan kemudahan. Namun, perubahan ini juga menimbulkan pertanyaan tentang sejauh mana teknologi dapat menggantikan pengalaman spiritual yang lebih mendalam dalam praktik keagamaan tradisional.

    4. Pengaruh Big Data dan AI dalam Analisis Pemikiran Islam: Dengan kemajuan dalam analisis data besar (big data) dan kecerdasan buatan (AI), teknologi ini kini digunakan untuk menganalisis pemikiran Islam. Alat ini memungkinkan para peneliti untuk menganalisis teks-teks Islam dalam jumlah besar dan mengeksplorasi pola-pola pemikiran yang muncul di dalamnya, membantu memahami perkembangan pemikiran Islam dalam konteks kontemporer.

    5. Etika Digital dalam Islam: Di tengah perkembangan teknologi yang pesat, penting untuk memahami bagaimana ajaran Islam mengatur etika berinteraksi di dunia maya. Penggunaan media sosial yang bijak, pencegahan penyebaran hoax, serta pentingnya menjaga adab dalam berkomunikasi online menjadi topik yang semakin relevan dalam masyarakat digital saat ini.

    Melalui kajian ini, kami bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana teknologi digital mempengaruhi pemikiran Islam, dakwah, dan praktik keagamaan, serta tantangan dan peluang yang muncul dari perubahan ini.

  • almustofa
    Vol. 2 No. 01 (2025)

  • UNUJA Special Editon
    Vol. 2 No. 01a (2025)

  • New Trasnformation of Islamic Education
    Vol. 1 No. 02 (2024)

    The theme "New Transformation of Islamic Education" refers to strategic and innovative changes within the Islamic education system to address global challenges in the modern era. This transformation includes curriculum renewal, teaching methods, the use of technology, and a holistic approach that integrates Islamic values with contemporary needs.

    The aim of this transformation is to produce a generation that excels not only in religious understanding but also in various fields of science and technology. By balancing tradition and modernity, Islamic education is expected to provide practical solutions to global issues such as environmental challenges, social justice, and sustainability.

    Key aspects of this transformation include:

    1. Curriculum Innovation: Developing content that aligns with advancements in knowledge while maintaining the core principles of Islamic teachings.
    2. Education Digitalization: Leveraging technology, such as e-learning platforms and interactive educational applications, to enhance accessibility and efficiency in learning.
    3. Strengthening Teacher Competence: Equipping educators with the skills to deliver adaptive, inspiring, and competency-based education.
    4. Global Collaboration: Encouraging partnerships among Islamic educational institutions worldwide to exchange innovations and best practices.
    5. Character Building: Emphasizing the importance of noble character and Islamic ethics in shaping individuals who excel spiritually and intellectually.

    This theme is relevant to building an Islamic education system that is more inclusive, dynamic, and competitive in the era of global disruption. The "New Transformation of Islamic Education" not only elevates Islamic education to a higher standard but also reinforces its role as a solution for establishing a harmonious and just global civilization.

  • Transformasi Nilai-Nilai Islam dalam Era Digital: Harmoni Tradisi dan Wahyu
    Vol. 1 No. 01 (2024)

    Era digital menghadirkan dunia yang terhubung tanpa batas, di mana teknologi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Dalam konteks Islam, transformasi nilai-nilai agama di era ini menjadi sebuah keharusan, mengingat tantangan modernitas yang mengubah cara manusia berpikir, berinteraksi, dan memahami spiritualitas. Islam, dengan wahyunya yang abadi, tetap relevan dalam merespons dinamika zaman, selama harmoni antara tradisi dan wahyu terjaga.

    Secara filosofis, Islam memandang perubahan sebagai bagian dari sunnatullah, suatu keniscayaan yang mengundang manusia untuk terus bertafakur dan menyesuaikan dirinya. Era digital bukanlah ancaman, melainkan arena untuk memadukan kebijaksanaan tradisi dengan fleksibilitas wahyu. Tradisi Islam yang kaya dengan kearifan lokal dapat digali untuk membimbing umat dalam memanfaatkan teknologi secara bijak, menjadikannya sebagai sarana yang memperkuat etika, bukan meluruhkan moralitas.

    Dalam dimensi religius, Islam mengajarkan bahwa setiap perkembangan harus diarahkan pada kemaslahatan. Teknologi digital dapat menjadi media dakwah yang luar biasa, menyebarkan pesan-pesan damai dan universalitas Islam. Namun, ia juga membutuhkan komitmen etis untuk memastikan bahwa teknologi tidak disalahgunakan sebagai sarana kebohongan atau kerusakan.

    Transformasi nilai-nilai Islam di era digital mengajarkan umat untuk menjadi pelaku perubahan. Dengan iman, ilmu, dan hikmah, umat Muslim dapat memimpin transformasi teknologi menjadi kekuatan yang menciptakan rahmat, membangun keadilan, dan memperkokoh peradaban.